Kamis, 19 Mei 2011

Teori Dasar Motor Fasa Belah | Jenis Motor AC 1 Fasa

Motor Fasa Belah (splite phasa motor). Jenis motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya dengan kumparan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai saklar sentrifugal yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu setelah motor berputar mendekati putaran nominal, dan mencegah arus lebih dari jala-jala ke kumparan bantu dan juga untuk melindungi kumparan dari kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan arus yang melewatinya
1) Konstruksi Motor Fasa Belah

Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai beberapa bagian yaitu diantaranya adalah:
a) Rangka motor
b) Stator
c) Belitan
d) Saklar sentrifugal

2) Langkah-langkah pemeliharaan dan menganalisa gangguan serta perbaikan motor fasa belah

Pemeliharaan secara umum dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistim selalu dalam keadaan siap pakai sehingga hasil kegiatan yang dilakukan dapat hasil yang sangat memuaskan
Sedangkan perbaikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti komponen peralatan yang rusak atau tidak berfungsi agar alat tersebut dapat berfungsi seperti semula.
Dalam praktiknya kegiatan pemeliharaan dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
• Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
• Pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance)

Pemeliharaan pencegahan meliputi: pemeriksaan, pengujian, pembersihan, pengeringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan. Pemeliharaan pencegahan menjamin kelancaran operasi dan mencegah terjadinya kerusakan total (break down)

Kegiatan pemeliharaan pencegahan meliputi:
a) Perawatan reguler: yaitu meliputi pembersihan, pelumasan dan pengaturan, frekuensi pelaksanaannya tergantung pada kondisi peralatan dan situasi lingkungan.
b) Perawatan penggantian yaitu penggantian bagian-bagian yang habis masa pakainya.
c) Proses identifikasi dan pencari gangguan.

Pemeliharaan perbaikan yaitu memperbaiki atau mereparasi peralatan atau sistim yang mengalami kerusakan. Di industri, persoalan pemeliharaan dan perawatan adalah sangat penting, karena menyangkut kelancaran dan kelangsungan hidup suatu industri.
 
Pembahasan tentang pemeliharaan dan perbaikan ini sangat luas sehingga anda perlu mengkaji sumber lain untuk memperdalam pengetahuan maintenance and inspekstion, baik dari reverensi buku maupun dari kalangan industri.

Suumber : Modul MPTL.HAR.026(1).

0 komentar:

Posting Komentar