Jumat, 04 Maret 2011

Teori Dasar Listrik

Setiap hari kita begitu akrab dengan listrik. Bila listrik padam tentunya sangat merepotkan kita semua. Bayangkan mulai lampu, televisi, kulkas, pompa air dan peralatan rumah tangga lainnya tidak dapat bekerja. Dari peristiwa tersebut kalian berpikir  dan sadar betapa pentingnya listrik. Lalu apa sebenarnya listrik tersebut?  
Sebenarnya listrik sudah lama ditemukan. Namun, untuk peman-faatan listrik  menjadi energi lain dimulai sejak ditemukannya beberapa penemuan oleh  Thomas Alva Edison (1847-1931), termasuk di antaranya lampu pijar.
Ada empat hal yang perlu diketahui tentang listrik, yaitu :
  1. Listrik mempunyai arus disebut arus listrik, dengan simbol “I” dan dinyatakan dalam satuan “ampere” ditulis “A”,
  2. Listrik mempunyai tekanan (tegangan) disebut tegangan listrik, dengan simbol “U” dan dinyatakan dalam satuan “volt” ditulis “V”,
  3. Listrik mempunyai hambatan disebut hambatan listrik, dengan simbol “R” dan dinyatakan dalam satuan “ohm” ditulis “Ω”,
  4. Listrik mempunyai daya disebut daya listrik, dengan simbol “P” dan dinyatakan dalam satuan “watt” ditulis “W”.Dengan memanfaatkan energi listrik manusia banyak terbantu dalam kehidupannya, misalnya dengan listrik kita dapat memperoleh panas melalui rice cooker atau kompor listrik untuk memasak nasi, memperoleh cahaya penerang melalui lampu dan memperoleh air melalui pompa air yang berputar (bergerak) menghisap air.
Agar listrik dapat dimanfaatkan  secara aman, dibutuhkan instalasi pengkabelan (instalasi listrik) untuk penerangan  dan kotak kontak. Kotak kontak  digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik. Suatu instalasi listrik terdiri dari komponen-komponen listrik, misal-nya dudukan lampu (Lamp Holder atau Fitting}, kotak kontak (Stop Contact), pemutus rangkaian  mini (MCB) dan pengukur pemakaian daya.
Pernahkah kalian mendengar orang berkata “daya listrik di rumah saya 450 watt”? dan apakah artinya? Artinya daya listrik yang terpasang pada rumah orang tersebut dapat dipakai untuk mengaktifkan peralatan listrik maksimum 450 watt dan bila lebih maka akan terjadi kelebihan beban yang mengakibatkan komponen pengaman bekerja memutuskan aliran listrik. Hal ini perlu diketahui agar kita dapat mengatur jumlah pemakaian peralatan listrik di rumah secara bergantian.
Bagaimanakah cara kita mengetahui daya dari peralatan tersebut? Umumnya setiap peralatan listrik dan lampu penerangan oleh pabriknya dicantumkan daya dan tegangan operasinya, misalnya lampu pijar dengan tulisan “220V/25W”  yang tertulis pada permukaan lampu tersebut. Tulisan tersebut berarti lampu pijar dapat dihubungkan ke aliran listrik yang bertegangan 220V dengan daya listrik yang dipakai oleh lampu tersebut sebesar 25 Watt.
Demikian juga dengan peralatan listrik yang lain selalu disertai dengan data-data tersebut. Oleh karena itu, sangat mudah bagi kalian untuk menghitung berapa daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan semua peralatan listrik yang ada di rumah kalian, dengan hanya menjumlahkan semua nilai daya yang tertera pada masing-masing peralatan listrik tersebut. Tentunya bila hasil perhitungan kalian menunjukkan nilai yang lebih besar dari daya listrik yang terpasang pada rumah, maka perlu ada pengaturan pemakaian agar pemakaian tidak  melebihi daya   listrik yang tersedia.
sumber : DITJEN MENDIKDASMEN-DEPDIKNAS

0 komentar:

Posting Komentar